SYUKUR & SABAR
KARAKTERISTIK
SEORANG MUKMIN
Oleh : Abu Musa Abdurrohim
A. KEUTAMAAN SYUKUR & SABAR
1.
Dari Abu Yahya Suhaib Bin Sinan
R.A ia berkata ;Rasulullah Saw bersabda : “ Alangkah mengagungkan keadaan diri
seorang mukmin sebab segala keadaan dirinya adalah baik bagi dirinya, dan itu
tidak akan dimiliki orang lain selain orang mukmin. Apabila ia memperoleh
kebaikan hidup, maka ia bersyukur kepada Allah dan itu memang lebih baik
baginya. Dan apabila ia ditimpa duka cita (musibah), maka ia pun bersabar. Itupun
lebih baik baginya. (Muslim)
2.
Sifat syukur tidak dimiliki oleh setiap
manusia, hanya hamba-hamba Allah pilihan saja yang memilikinya. Q.S Saba` : 13
t×
dan sedikit sekali dari
hamba-hambaKu yang berterima kasih.
3.
Q.S Luqman :
12. Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat
kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang
bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji
17. Kemudian
saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan
dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
(taat).
- REALISASI SYUKUR
Macam-macam tingkatan syukur :
- Syukur dengan hati; yaitu meyakini dengan sesungguhnya bahwa hanya Allah semata Dzat pemberi nikmat dan karunia. Hal ini adalah realisasi dari Tauhid Rububiyyah. Konsekwensi dari tauhid ini melahirkan sikap :
a.
Yakin bahwa Allah telah menetapkan
kadar rizki bagi hambanya.
b.
Yakin bahwa Allah yang mengatur,
memberikan kelebihan rizki atau mencabut rizki dari hamba-hamba-Nya. Q.S
Al-Isra` : 30, Al-Qashas : 82
c.
Menggantungkan segala permohonan
rizki hanya kepada Allah Ta`ala. Q.S Al-Ankabut : 17
d.
Hati senantiasa ridha dengan
segala pemberian Allah, sedikit ataupun banyak.
e.
Meyakini bahwa setiap
keberhasilan/kenikmatan yang kita peroleh semat-mata karena karunia Allah,
bukan karena hasil kerja manusia.
- Syukur dengan lisan. Ketika mendapatkan kenikmatan dzahir maupun bathin senantiasa bertahmid, mengagungkan asma Allah dengan mengucap : Alhamdulillah Robbil`alamien.
- Syukur dengan anggota badan. Yakni menggunakan secara optimal segala pemberian Allah untuk mengerjakan hal-hal yang diridhoi Allah sebagai bentuk ibadah kepada-Nya. Tidak menggunakan nikmat-nikmat Allah tersebut untuk melakukan kemaksiyatan dan perbuatan dosa.
- NIKMAT-NIKMAT ALLAH YANG SERING DILALAIKAN
- NIKMAT UMUR/ WAKTU
Allah Ta`ala bersumpah dalam dalam Q.S Al-Ashr : 1-4
Hadis Rasulullah : “ Dua kenikmatan yang sering dilalaikan manusia :
sehat dan waktu luang. CONTOH
Muhasabah :
FULAN Diberi nikmat Allah berupa umur / hidup di dunia selama 60 tahun.
Dalam sehari (24 jam) ia gunakan waktunya 8 jam untuk tidur (1/3), bekerja 8
jam (1/3), nonton TV 4 jam (1/6) MCK, Ngobrol, Baca buku atau majalah, jagong
dsb 3 jam (1/8), SHOLAT, DZIKIR 1 JAM (1/24). MAKA DALAM USIA 60
TAHUN FULAN TELAH MENGGUNAKAN NIKMAT UMURNYA: Untuk Tidur 1/3 X 60 tahun = 20
tahun., Untuk BEKERJA = 20 tahun, Nonton TV = 10 tahun, MCK DSB = 7.5 tahun
dan Untuk Sholat/Dzikir = 2.5 tahun.
- NIKMAT HARTA
Harta adalah salah satu nikmat Allah yang setiap hari kita nikmati, tidak
terasa kita telah menggunakan nikmat harta itu namun sering dilalaikan. CONTOH
: FULAN diberi nikmat umur 60 tahun, kalau dirata-rata sesuai standar kesehatan
dalam sebulan menghabiskan makan pokok (beras) 10 Kg. coba kita hitung :
10 KG X 12 Bulan = 120 kg; dalam 10 tahun = 1.200 kg/ 1,2 ton. Dalam
60 tahun 1,2 ton X 6 = 7,2 ton. Air minum sehari 8 liter X 365 hari X 60 = 175.200
liter atau 35,04 tangki air kapasitas 5000 lt. bagaimana dengan yang lain :
jagung, ketela, kacang, gandum sayur-sayuran ?????
NIKMAT HARTA adalah salah satu ujian dan fitnah bagi manusia, apakah ia
pandai bersyukur ataukah kufur. Harta juga akan dimintai pertanggungjawaban di
alam kubur dan hari perhitungan amal; dalam 2 hal : dari mana ia dapatkan
dan untuk apa dibelanjakan.
CIRI-CIRI ORANG YANG TIDAK
BERSYUKUR :
1.
Berkeluh kesah dan merasa kurang,
tidak ridho dengan pemberian Allah yang sedikit. Namun apabila dihilangkan
kesempitan hidupnya ia lalai dan kufur.
2.
Bakhil membelanjakan hartanya di
jalan Allah. Q.S Ali Imron : 180
- Bersikap boros dalam membelanjakan harta, baik dari sisi jumlah maupun nilai. Ancaman bagi pemboros Q.S Al-Isra : 26-27
Bersikap boros adalah
tipu daya syetan untuk menjerumuskan manusia dalam kesulitan, kemiskinan dan
kebodohan. Padahal Allah hendak mengangkat derajat manusia, menghilangkan
kesulitan hidupnya kebodohannya.
CONTOH SIKAP BOROS : HARTA DIPAKAI
UNTUK SESUATU YANG TIDAK BERMANFAAT, FOYA-FOYA, MENURUTI KEMAUAN NAFSU DUNIA.
Kegiatan-kegiatan yang sering
dijadikan sarana syetan untuk mengajak kepada sikap boros a.l : Upacara/tradisi
mulai dari sejak pernikahan,kehamilan, melahirkan, khitanan, sampai kematian.
Pada paper ini akan kami haturkan
salah satu bentuk pemborosan yang telah menyedot keuangan umat, dan merusak
sendi perekonomian masyarakat. Yakni upacara pernikahan.
Pada “bulan-bulan baik” menurut keyakinan masyarakat Jawa, bisa
dihitung :
Apabila dalam sehari ada 5 hajatan
di setiap Kelurahan maka dalam sebulan ada 100 kali ( 10 hari dianggap libur).
Pada setiap even minimal menghabiskan dana 15 juta, maka dalam 1 bulan tersedot
dana sekitar 1,5 MILYARD. Jika dikalikan 2 bulan saja = 3 M/
Kelurahan X 144 Kelurahan di Gunungkidul = 432 M.
Apabila Dana masyarakat Gunungkidul
sebesar 432 M / tahun digunakan untuk memberi beasiswa S 1 senilai 10. juta, S2
senilai 20 juta dan S3 senilai 50 juta maka bias membiayai =
2000
Mhs S1 = 20 M; 2000 Mhs S2 = 40 M; dan 1000 Mhs S3 = 50 M TOTAL = 110 M
Masih
ada sisa 432 M - 110 M = 322 M; jika digunakan untuk modal Usaha Ekonomi
Keluarga Miskin dan Pemula masing-masing KK
sebesar 100.000.000, maka bisa mengentaskan kemiskinan sebanyak = 3.220
KK.
KESIMPULAN :
1. Penegasan
Allah bahwa sedikit sekali hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur ternyata
sangat cocok dengan realita kehidupan masyarakat.
2. Syetan
betul-betul musuh yang nyata bagi manusia, yang senantiasa mengajak kepada
pemborosan dan muaranya mengarah kepada kemiskinan dan kebodohan.
3. Harta
merupakan salah satu nikmat Allah yang pasti dimintai pertanggungjawaban kelak
di hari kiyamat. Maka wajib membelanjakan sesuai dengan kehendak pemberi rizki
yaitu Allah Ta`ala; untuk beibadah, berjuang dan memakmurkan kehidupan.
0 komentar:
Plaas 'n opmerking