ISTRI
SHOLIHAH
HARTA
YANG PALING BERHARGA
BAGI
SEORANG LAKI-LAKI SHOLIH
Segala puji hanya
milik Allah SWT, sholawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta para pengikut sunnahnya
dengan baik hingga akhir zaman.
Sesungguhnya wanita
sholihah merupakan tempat berteduh bagi laki-laki sholih pada saat
merajalelanya beraneka ragam cobaan, dan fitnah di tengah masyarakat, bahkan
cobaan, fitnah dan tekanan kehidupan negatif memberi pengaruh sangat dahsyat
hingga menyeret manusia ke dalam kehinaan. Tidak ada yang bisa selamat dari
cobaan dan tekanan itu kecuali orang yang menjadikan syari'at Allah sebagai
pijakan hidup dan penentu hokum dari setiap urusannya.
Sejak dahulu kaum
wanita merupakan sumber fitnah yang paling besar yang bisa menghancurkan bagi
masyarakat dan akan terus seperti itu hingga sekarang. Rasulullah SAW
memperingatkan fitnah tersebut dengan sabda:
ما
تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء. (متفق عليه)
"Aku tidak meninggalkan
sesudahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi pria daripada wanita."
Dan tidak ada
sesuatu yang paling membahagiakan hidup kaum laki-laki melainkan hidup
berkeluarga bersama istri yang sholihah.
Rasulullah telah
berwasiat kepada wanita sholihah secara khusus tentang kebaikan karena wanita
sholihah memberi pengaruh sangat positif dan bagus, baik pendidikan anak,
keluarga dan diri sang suami, berdasarkan hadits riwayat Tirmidzi dari Tsauban
berkata bahwa ketika turun firman Allah "dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih." (QS At Taubah: 34).
Kami sedang bersama
Rasulullah dalam suatu perjalanan, maka sebagian sahabat telah berkata: telah
turun ayat mengenai emas dan perak, bila ada harta selain itu lebih baik maka
kami akan menyimpannya. Maka Rasulullah bersabda:
أفضله
لسان ذاكر وقلب شاكر وزوجة صالحة تأين المؤمن على إيمانه
"Harta yang paling baik adalah
lisan yang selalu berdzikir, hati yang selalu bersyukur dan istri sholihah yang
membantu seorang mukmin atas keimanannya."
Maka istri yang
sholihah akan membantu suaminya dalam menegakkan urusan dinullah, keimanan dan
akhirat.
Siapakah istri
sholihah?
Terbayang di benak
kita istri sholihah adalah wanita yang senantiasa menjaga sholat, banyak
melakukan sholat sunnah, berpuasa pada bulan Ramadhan, banyak berpuasa sunnah,
menunaikan haji, banyak melaksanakan ibadah umrah, banyak berdzikir kepada
Allah dan komitmen dalam menjaga hijab dan memelihara rumah.
Pemahaman seperti
ini tidak salah, insya Allah bila dilihat dari sisi kepentingan pribadi wanita
sendiri tetapi pemahaman itu masih kurang sempurna bila menurut sudut pandang
hadits nabi di bawah ini, ketika beliau mendefinisikan wanita sholihah.
Beliau bersabda:
ما استفاد المؤمن بعد تقوى
الله عز وجل خير له من زوجة صالحة إن أمرها أطاعته وإن نظر إليها سرته وإن أقسم
عليها أبرته وإن غاب عنها نصحته في نفسها ومالها.
"Tidak ada perkara yang lebih
bagus bagi seorang mukmin setelah bertaqwa kepada Allah daripada istri yang
sholihah, bila ia menyuruhnya maka ia mentaatinya, bila ia memandangnya membuat
hati senang, bila bersumpah maka ia mendukungnya, dan bila ia pergi maka ia
dengan tulus menjaga diri dan hartanya." (HR Ibnu Majah)
Dari Sa'ad bin Abi
Waqqash ra, dia berkata, Rasulullah bersabda:
أربع من سعادة : المرأة
الصالحة والسكن الواسع والجار الصالح والمركب الهنيء وأربع من الشقاء: الجار السوء
والمرأة السوء والمركب السوء والسكن الضيق. (رواه أحمد)
"Empat hal yang membawa
kebahagiaan yaitu : istri sholihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang
sholih, dan kendaraan yang nyaman. Dan empat hal yang mendatangkan penderitaan
: tetangga yang buruk, istri yang buruk, kendaraan yang buruk, dan tempat
tinggal yang sempit." (HR Ahmad).
Dan disebutkan
dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban tentang wanita
sholihah adalah salah satu sebab kebahagiaan dari empat sebab kebahagiaan, dan
sebaliknya wanita yang tidak sholih merupakan salah satu dari empat penyebab
kesengsaraan.
Rasulullah SAW
bersabda:
"Dan
di antara kebahagiaan adalah wanita sholihah, engkau memandangnya dan engkau
kagum dengannya, dan engkau pergi daripadanya tetapi engkau merasa aman dengan
dirinya dan hartamu. Dan di antara kesengsaraan adalah wanita yang apabila
engkau memandangnya engkau merasa enggan, lalu dia mengungkapkan kata-kata
kotor kepadamu, dan jika engkau pergi daripadanya engkau tidak merasa aman atas
dirinya dan hartamu." (HR Ibnu Hibban dalam Silsilah Shohihah, hadits no.
282).
Tampak jelas bahwa
nabi telah menyebutkan empat sifat atau akhlaq sebagai bentuk pemahaman yang
lurus tentang wanita sholihah, beliau tidak menyebutkan banyak sholat, puasa,
haji, umrah, atau berdzikir kepada Allah, bahkan empat sifat atau akhlaq di
atas berkaitan dengan kepuasan dan kerelaan suami terhadap istri dari mulai
mentaati, berhias, dan menjaga diri serta memelihara harta sang suami.
Apabila seorang
wanita sholat dengan baik, qiyamullail hingga kaki bengkak, berpuasa hampir
tidak pernah berbuka, dan lisan tidak pernah sepi berdzikir serta berhijab
dengan sempurna maka tidak bisa dianggap wanita sholihah apabila ia selalu
melawan suami, bersikap kurang ramah dan tidak menjaga dirinya serta
membelanjakan harta suami tanpa seizinnya.
Jadi, pandangan
yang lurus berkaitan dengan wanita sholihah harus dipandang dari tujuan utama
wanita diciptakan yaitu berfungsi sebagai sumber ketenangan dan ketentraman
suami dari berbagai sisi sebagai bentuk realisasi dari firman Allah:
"Dan
di antara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu dari
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikannya di antara kamu rasa kasih sayang, sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir."
(QS Ar Rum: 21).
Bagaimana menjadi istri sholihah?
Tujuan utama wanita
diciptakan adalah untuk menciptakan ketenangan dan ketenteraman bagi suami dan
anak-anaknya. Agar seorang wanita bisa meraih gelar istri sholihah, maka yang
harus dilakukannya adalah sebagai berikut:
1. Berdandan
yang bisa menarik perhatian suami agar sedap dipandang, taat dan patuh dengan
perintah suami sebatas tidak berlawanan dengan ajaran islam.
Seorang istri yang sholihah harus berusaha
semaksimal mungkin untuk selalu untuk selalu berpenampilan yang bisa
menyenangkan pandangan suami, baik penampilan dzohir maupun bathin. Dia akan
menghiasi dirinya dengan akhlaq yang mulia yaitu lemah lembut dalam tutur
katanya, senantiasa beribadah kepada Rabbnya, jujur, istiqomah, menjauhi
hal-hal yang tidak berguna, amanah, serta menjauhi sifat-sifat tercela.
Wanita sholihah dengan segera memenuhi
panggilan atau perintah suami sepanjang perintah tersebut tidak berlawanan
dengan Islam.
2. Mampu
menjaga keluarga dan harta benda suami baik di kala suami sedang pergi atau
berada di tempat.
Istri sholihah mempunyai tanggung jawab
besar dalam menjaga keutuhan rumah tangganya, tidak menyia-nyiakan amanah yang
dipikulnya, berupa keluarga dan harta suaminya, dia akan selalu mendidik
anak-anaknya di atas manhaj yang benar, melayani suami dengan penuh antusias,
mengurus anak-anak dengan penuh tanggung
jawab, serta membelanjakan harta suami pada tempatnya, dia tidak membelanjakan
tanpa seizin suaminya dan dia selalu menjaga kehormatan dirinya maupun
kehormatan suami dan keluarganya.
3. Tidak
menempatkan atau memasukkan ke dalam rumah suami orang yang suka melakukan
pertentangan kepada suami.
Ruh wanita sholihah akan mencari ruh lain
yang serupa dalam kesholihannya. Maka ia tidak akan terkecoh untuk bersahabat
dengan wanita-wanita yang hina dina, Rasulullah bersabda:
الأرواح جنود مجندة ما
تعارف منها ائتلف وما تناكر منها اختلف
"Ruh-ruh manusia adalah pasukan yang besar, selagi ruh-ruh
itu saling mengenal, maka mereka akan bersatu padu, dan selagi ruh-ruh itu
saling mengingkari maka mereka akan berselisih." (HR Muslim)
Istri yang sholihah tidak akan membiarkan
masuk rumah suaminya dan berteman dengan para wanita murahan yang suka mengoceh
dan mengejek syari'at serta hukum-hukumnya sebab ia mendengan firman Allah yang
artinya:
"Dan
sungguh Allah telah menurunkan kepada kalian di dalam Al Qur'an bahwa apabila
kalian mendengar ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan maka janganlah
kalian beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain, karena
sesungguhnya (kalau kalian berbuat demikian) tentulah kalian serupa dengan
mereka."
(QS An Nisaa': 140).
Wanita sholihah mempunyai tanggung jawab
besar terhadap rumah suaminya atau rumah walinya, sebagaimana Rasulullah
bersabda: "Wahai manusia, hari apakah yang paling suci? Hari apakah yang
paling suci? Hari apakah yang paling suci? Mereka menjawab: haji akbar.
Kemudian Nabi bersabda tengah khutbahnya pada hari itu: "Adapun hak kalian
atas istri-istri kalian adalah hendaknya mereka tidak membiarkan orang yang
kalian benci menginjak kasur kalian dan tidak memberi izin (masuk) kepada orang
yang kamu benci." (HR Tirmidzi no. 1163).
4. Tidak
nusyuz.
Allah berfirman dalam Surat An Nisa' ayat
34, yang artinya: "Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya maka
nasihatilah mereka, pisahkanlah dari tempat tidur mereka dan pukullah mereka,
kemudia jika mereka mentaatimu maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah maha tinggi lagi maha besar."
Al Wahidi rh. berkata: "maksud nusyuz
dalam ayat di atas adalah durhaka kepada suami."
'Atho' berkata: "nusyuz adalah
perbuatan wanita yang memakai wewangian di hadapan suami namun tidak mau
dikumpuli serta tidak taat kepada suaminya."
Maksud 'maka nasihatilah mereka' adalah
menasihati mereka dengan kitabullah dan mengingatkan mereka tentang apa saja
yang menjadi perintah Allah bagi mereka.
Tentang 'pisahkanlah dari tempat tidur
mereka', Ibnu Abbas berkata, "maksudnya adalah membalikkan punggung dari
istri dan tidak mengajaknya berbicara." Sedangkan Asy Sya'bi dan Mujahid
berkata: "maksudnya adalah: tidak tidur bersama istri dan tidak
mencampurinya."
Maksud 'dan pukullah mereka' adalah pukulan
yang tidak membahayakan. Ibnu Abbas berkata: "Pukullah yang mendidik
seperti dengan telapak tangan." Seorang suami berhak untuk memperbaiki
kedurhakaan istrinya dengan cara yang diizinkan oleh Allah sebagaimana tersebut
dalam ayat di atas.
Itulah sifat mulia
dan karakter utama bagi istri sholihah menurut pandangan nabi Muhammad di dalam
haditsnya.
Keutamaan istri sholihah yang taat
kepada suami dan kerasnya siksaan bagi yang durhaka
Wanita yang
benar-benar takut kepada Allah SWT mestilah berusaha keras untuk taat kepada
Allah dan suaminya serta mencari keridhoan suaminya semaksimal mungkin.
Suaminya itulah surga dan nerakanya. Ini berdasarkan sebuah hadits yang
berbunyi:
أيما امرأة ماتت وزوجها
عنها راض دخلت الجنة. (رواه الترمذي)
"Wanita mana saja yang meninggal dunia sedangkan suaminya
ridho terhadapnya niscaya akan masuk surga." (HR Tirmidzi).
Dalam hadits lain: "Jika seorang wanita telah mengerjakan sholat lima waktu, puasa di
bulan Ramadhan, dan taat kepada suaminya, maka dia berhak untuk masuk ke dalam
surga di pintu manapun yang dia kehendaki."
Diriwayatkan pula
bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Wanita
yang taat kepada suaminya itu akan dimintakan ampun oleh burung-burung di angkasa,
ikan-ikan di lautan, para malaikat di langit, serta matahari dan bulan, selama
ia berada di dalam keridhoan suaminya. Wanita mana saja yang durhaka kepada
suaminya maka ia akan mendapat laknat dari Allah, malaikat, dan manusia
seluruhnya. Wanita mana saja yang bermuka masam di depan suaminya, maka ia akan
mendapatkan kemurkaan Allah sampai ia membuat suaminya tertawa dan mendapatkan
keridhoan suaminya. Wanita mana saja yang keluar dari rumahnya tanpa seizin
suaminya, ia akan dilaknat oleh para malaikat sampai ia pulang."
Dalam hadits lain
disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Empat
macam wanita ahli surga dan empat macam ahli neraka. Empat wanita penghuni
surga adalah: wanita yang menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan, taat
kepada Allah dan suaminya, wanita yang banyak anak, sabar dan merasa puas atau
qonaah terhadap yang sedikit bersama suaminya, wanita yang pemalu, jika
suaminya pergi menjaga diri dan harta suaminya dan jika suaminya ada maka dia
menjaga lisannya; dan yang keempat adalah wanita yang ditinggal mati oleh
suaminya yang ia memiliki anak-anak yang masih kecil lalu ia menahan diri,
mengurus, mendidik, dan berbuat baik kepada anak-anaknya, serta tidak menikah
lagi karena khawatir anak-anaknya akan menjadi terlantar. Sedangkan empat
wanita ahli neraka adalah: wanita yang tidak bisa menjaga lisannya, tidak bisa
menjaga diri kala suaminya pergi, dan jika ada ia menyakitinya dengan
kata-katanya; wanita yang suka membebani suaminya dengan apa-apa yang tidak
disanggupi oleh suaminya; wanita yang tidak menutup auratnya dari laki-laki
lain serta suka bersolek; wanita yang kerjanya hanya makan, minum dan tidur, ia
tidak mempunyai keinginan sama sekali untuk mengerjakan sholat, taat kepada
Allah, taat kepada Rasul-Nya, pun tidak taat kepada suaminya. Wanita seperti
ini jika keluar rumahnya tanpa seizin suaminya maka ia terkutuk dan termasuk
ahli neraka kecuali jika ia bertaubat kepada Allah."
Muadz bin Jabal
berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidaklah
seorang wanita itu menyakiti hati suaminya di dunia melainkan bidadari yang
menjadi suami istrinya akan berkata: ‘jangan kamu sakiti dia! Semoga Allah
membinasakanmu.’ Dan ketahuilah wahai putriku, kecelakaanlah bagi wanita yang
durhaka kepada suaminya.” (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Itulah keutamaan
istri sholihah yang Allah berikan kepadanya dan kepada ukhti muslimah baik yang
sudah berstatus istri maupun yang belum berstatus istri, marilah kita berlomba
untuk meraih derajat wanita sholihah sehingga kita menjadi harta yang paling
berharga setelah taqwa kepada Allah bagi suami kita dan merupakan simpanan pahala
kita di akhirat kelak. Semoga kita mendapatkan rahmat Allah yang berupa surga,
yang di dalamnya terdapat berbagai kenikmatan yang belum pernah kita jumpai di
dunia. Wallallhu a’lam bis-showab.
* * * * * * * * * *
0 komentar:
Plaas 'n opmerking