Telaga Panjan |
Buah Kesabaran
Khutbah Pertama :
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا،
مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ
أَنْ لَا إلهَ إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي
خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ
الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله
وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ
الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ
مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ
ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.
Hadirin Rahimakumullah wa
A’azzakumullah!
Takwa adalah anugerah yang paling
agung setelah hidayah iman yang telah dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
ke dalam kalbu.
Dengan bersyukur yang
sebenar-benarnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan meningkatkan kenikmatan yang
agung itu, insya Allah. Dia hujamkan keimanan ke dalam hati kita dan mengangkat
tinggi derajat ketakwaan kita. Amin, Allahumma, amin…
Hadirin Rahimakumullah!
Jika keimanan itu laksana burung,
maka jiwa kita akan terbang menuju ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan
dua sayap yang kokoh, yaitu sayap syukur dan sayap sabar.
Hakikat sabar adalah teguh dan
kokoh mempertahankan jiwa untuk selalu berada pada ketentuan syariat Allah,
dengan tetap menjalankan ketaatan dan menahan diri dari larangan serta
berlapang dada pada setiap ketentuan ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka orang yang bersabar akan
senantiasa teguh dan selalu menambah kekuatan tenaga jasmani dan rohaninya
untuk meningkatkan amal ketaatan, terus mengokohkan dan menambah tekun amal
ibadah dan amal shalih mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا
وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).
Mereka juga bersabar di dalam
menahan penderitaan dengan tetap melaksanakan ketaatan, sehingga Allah
Subhanahu wa Ta’ala amat memuji dan menyanjung mereka.
Dengan bersabar, seseorang akan
menyadari dan ridha bahkan cinta terhadap ketentuan ujian penderitaan yang
telah ditakdirkan oleh Allah pada dirinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ
وَنَقْصٍ مِّنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155).
Bagaimana tidak, padahal
orang-orang kafir, orang-orang musyrik dan orang-orang atheis mampu bertahan
dengan penderitaan-penderitaan yang menimpa mereka, maka orang beriman pasti
lebih kokoh, tahan dan ridha, bahkan cinta pada ketentuan takdir itu, kemudian
dengan kekuatan jiwa dan imannya, orang-orang yang beriman mencari kebaikan di
dunia dan di akhirat dari penderitaan itu dengan beristirja` hanya kepada
Allah. Istirja` maksudnya, meyakini, mengakui, menyadari sepenuhnya serta
menyerahkan segenap kebaikan urusannya hanya kepada Allah, sehingga Allah
Subhanahu wa Ta’ala berkenan membalasnya dengan yang lebih indah. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ إِذَآ أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا
إِنَّا للهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“(Yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa
inna ilaihi raji’un’.” (Al-Baqarah: 155 – 156).
Hadirin Rahimakumullah wa
A’azzakumullah!
Itulah hakikat kesabaran yang
intinya adalah teguh bertahan sekokoh-kokohnya dalam memperkuat jiwa, kemudian
memperjuangkan segenap kemampuan jiwanya itu dalam menempuh keridhaan Allah,
dengan melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya dalam kondisi apa pun.
Kesabaran yang demikian itulah
yang disediakan bagi penyandangnya berbagai kemuliaan, keagungan, ketinggian
derajat, kekuasaan, bahkan berbagai balasan yang dijanjikan oleh Allah dalam
Firman-firmanNya,video nasehat solusi musibah
Mari kita simak beberapa pujian
dan balasan yang disediakan dan diberikan kepada orang-orang yang bersabar,
yang kita kutip dari Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
1. Allah akan mengantarkannya
menuju kepada keberuntungan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Firman
Allah Subhanahu wa Ta’ala :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا
وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).
2. Pahala orang-orang yang bersabar
akan dilipatgandakan dengan hitungan yang tanpa batas. Sebagaimana yang
diperkuat oleh Firman Allah :
قُلْ يَاعِبَادِ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ
لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَاحَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا
يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Katakanlah,
‘Hai hamba-hambaKu yang beriman, bertakwalah kepada Rabbmu.’Orang-orang yang
berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa
batas.” (Az-Zumar: 10).
3. Mencapai kejayaan dan
kepemimpinan, sebab tanpa kesabaran, cita-cita yang sudah di depan mata dan
sedikit lagi akan tergapai menjadi sirna dan hilang. Cobalah perhatikan
pemimpin-pemimpin besar dunia, mereka adalah orang-orang yang gigih
memperjuangkan cita-citanya, di samping senjata utama yang tidak pernah lekang
dari mereka yaitu kesabaran menghadapi berbagai rintangan yang menghadang
mereka.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
:
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا
لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ
“Dan Kami
jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah Kami ketika mereka sabar. Dan mereka meyakini ayat-ayat Kami.”
(As-Sajadah: 24).
4. Dengan kesabaran, kekuatan
akan selalu bersanding bersamanya, kemenangan akan selalu hadir di hadapannya,
dan pertolongan Allah akan selalu menyertainya. Firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala :
وَأَطِيعُوا اللهَ وَرَسُولَهُ وَلاَتَنَازَعُوا
فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan
taatlah kepada Allah dan Rasulnya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu. Dan bersabarlah,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46).
5. Kesabaran merupakan perisai
kokoh dan tangguh, yang dapat digunakan menangkal berbagai makar yang
diluncurkan musuh, bahkan dengan kesabaran itu, makar-makar musuh akan menjadi
lemah dan tak mempunyai daya serang yang berarti.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
:
إِن تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةُُ تَسُؤْهُمْ وَإِن تُصِبْكُمْ
سَيِّئَةُُ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لاَ يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ
شَيْئًا إِنَّ اللهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطُُ
“Jika
kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu
mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa,
niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu.
Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran:
120).
6. Sebagai penghormatan yang
sangat istimewa bagi para penyabar. Dikarenakan ketangguhan mereka di dalam
bersabar, maka para malaikat menyambut dan mengucapkan salam kepada mereka.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
:
سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى
الدَّارِ
“(Sambil
mengucapkan), ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum.’ Maka alangkah baiknya tempat
kesudahan itu.” (Ar-Ra’d: 23 – 24).
7. Menjadi golongan yang dicintai
Allah merupakan cita-cita dan tujuan seorang mukmin, maka dengan kesabaran,
kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sendirinya tersandang kepadanya.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
:
وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ
كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَآأَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا
وَاللهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan
berapa banyak nabi yang berperang, bersama-sama mereka sejumlah besar dari
pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang
menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada
musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146).
Dan masih banyak lagi
keutamaan-keutamaan yang akan diperoleh oleh seorang penyabar, yang tidak
memungkinkan bagi khatib untuk menyebutkan satu persatu dan merincinya dengan
detil pada khutbah ini, tapi di antara keutamaan-keutamaan itu adalah mencapai
puncak derajat tertinggi dan kebaikan yang paling agung di dunia maupun
akhirat, mendapat kejayaan dan keberuntungan, jauh dari kerugian dan
penyesalan, diistimewakan oleh Allah bersama para dermawan yang penuh cinta
kasih, dan dimasukkan ke dalam golongan Kanan (
أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ
), serta dapat memperkuat
sendi-sendi keislamannya dengan kesabarannya tersebut.
Hadirin Rahimakumullah wa
A’azzakumullah!
Itulah berbagai kemuliaan,
keutamaan yang dikaruniakan, pahala yang tiada terhitung, kemudian ampunan dan
surga yang pasti akan diperoleh orang-orang yang bersabar.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ
وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا،
إِلاَّ كَفَّرَ الله بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ.
“Tidaklah
menimpa seorang Muslim dari keletihan atau penyakit, kecemasan, kesedihan, penderitaan,
tidak pula duka cita, sampai pada duri yang menusuknya, kecuali Allah
meleburkan dengannya dari dosa-dosanya.” (HR. al-Bukhari: 5641 – 5642; Muslim:
2573).
Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam meriwayatkan satu hadits Qudsi yang beliau riwayatkan dari Sang Maha
Penyabar, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إذا ابْتَلَيْتُ عَبْدِيْ بِحَبِيْبَتَيْهِ فَصَبَرَ،
عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجَنَّةَ.
“Bila Aku
menguji hambaKu dengan kedua kekasihnya (matanya) kemudian bersabar, maka Aku
ganti baginya dengan surga.” (HR. al-Bukhari : 5653).
Hadirin Rahimakumullah wa
A’azzakumullah!
Itulah keutamaan kesabaran, maka
marilah kita memohon taufik dan inayah-Nya, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala
menjadikan kita semua sebagai hamba-Nya yang penyabar.
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
وَجَعَلَنَا اللهُ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِـرُ الله لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah Kedua :
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى
وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ،
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:
Hadirin Rahimakumullah!
Kesabaran adalah kebahagiaan
hidup yang sesungguhnya, beberapa orang sahabat radiyallahu ‘anhum datang
memohon sesuatu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
memberinya, maka mereka datang memohon lagi, Rasul shallallahu ‘alaihi wa
sallam memberi lagi, kemudian mereka datang lagi, beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam memberi lagi, sampai akhirnya beliau kehabisan sesuatu untuk diberikan
kepadanya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا يَكُوْنُ عِنْدِيْ مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ أَدَّخِرَهُ
عَنْكُمْ، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ الله ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ الله ،
وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ الله ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ
مِنَ الصَّبْرِ.
“Tidak
ada suatu benda berharga pun yang aku sembunyikan dari kalian semua, maka siapa
yang menjaga kehormatan dirinya, maka Allah akan menjaganya. Siapa yang
mencukupkan diri (dari meminta-minta), maka Allah akan mencukupinya, dan siapa
yang menyabarkan dirinya, maka Allah akan menjadikannya bersabar. Dan tidaklah
seseorang mendapat karunia yang lebih baik dan lebih luas melebihi dari kesabaran.”
(HR. al-Bukhari-Muslim dari Abi Sa’id al-Khudri).
Kesabaran itulah perhiasan akhlak
yang harus kita mohonkan kepada Allah, Sayyidina Umar radiyallahu ‘anhu berkata
:
وَجَدْنَا خَيْرَ عَيْشِنَا بِالصَّبْرِ.
“Kita
temukan sebaik-baik kehidupan kita adalah dengan kesabaran.”
Maka marilah kita memohon
tambahan kokohnya kesabaran itu dengan menambah ilmu tentang keutamaan
kesabaran dan menambah kokohnya iman kita tentang sifat, anugerah dan
janji-janji Allah serta kehidupan dan balasan di akhirat kelak.
وَاصْبِرْ وَمَاصَبْرُكَ إِلاَّبِاللهِ وَلاَتَحْزَنْ
عَلَيْهِمْ وَلاَتَكُ فِي ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ . إِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِينَ
اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
“Bersabarlah
(hai Muhammad), dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah
dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu
bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(An-Nahl: 127-128).
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ
مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ
وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ
وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلَّمَ.